Minggu, 01 Februari 2015

Jenis gangguan psikologis

Semakin maju peradaban manusia, semakin banyak keanehan yang muncul. Di Jepang baru-baru ini misalnya, dua orang anak meninggal karena orang tua mereka tidak pernah memahami perubahan perilaku sang anak. Pasalnya, setelah mengkonsumsi obat penangkal flu burung, perilaku anak langsung berubah. Yang satu terjun dari lantai 9 apartemennya, sedangkan yang satu lagi menabrakkan dirinya pada mobil yang sedang lewat.

Atau kejadian yang terjadi di salah satu kota di bagian timur Indonesia. Seorang pemuda tewas digebuk massa karena kedapatan mengintip perempuan yang sedang mandi. Atau di kota lain, seorang pria rajin mencuri pakaian dalam wanita. Bukan untuk dijual, tetapi kepuasan seksualnya.

Dunia memang semakin edan. Tapi seedan-edannya dunia, manusia semestinya harus bisa mengendalikannya. Berbagai macam fenomena aneh seperti tersebut di atas harus bisa diantisipasi untuk kemudian dilakukan pencegahan.

Berikut beberapa jenis penyakit yang perlu untuk diketahui karena penyakit-penyakit tersebut seringkali dialami oleh mereka yang secara fisik tampak sehat.

Parafilia

Penyimpangan gairah seksual dalam bentuk yang sangat berat dan merupakan penyimpangan dari norma-norma dalam hubungan seksual yang dipertahankan secara tradisional, yang secara sosial tidak dapat diterima. Ciri utama dari parafilia adalah khayalan atau perilaku yang merangsang seksual yang dilakukan secara berulang-ulang dan sangat kuat, yang melibatkan obyek tertentu, misalnya sepatu, baju dalam, bahan kulit atau karet.

Para pengidap Parafilia biasanya melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak menginginkannya (anak-anak, orang yang tidak berdaya atau pemerk*s*an).

Penyakit ini biasanya mulai timbul pada akhir masa kanak-kanak atau mendekati masa pubertas, dan sekali muncul, biasanya akan terus menetap seumur hidup.

Fetishisme

Perilaku seksual dimana penderita lebih menyukai untuk melakukan aktivitas seksual dengan menggunakan obyek fisik (fetish, jimat), dibandingkan dengan manusia. Penderita kelainan ini tidak mampu melakukan fungsi seksualnya tanpa jimat yang mereka miliki.

Transvestisme

Para penderita kelainan ini, umumnya mereka lebih menyukai untuk menggunakan pakaian dari lawan jenisnya. Seorang pria kadang lebih menyukai untuk mengenakan pakaian wanita atau (yang lebih jarang terjadi) seorang wanita lebih menyukai untuk mengenakan pakaian pria.

Transvestisme merupakan suatu kelainan jika menimbulkan masalah dan menyebabkan gangguan tertentu.

Penderita mengenakan pakaian lawan jenisnya untuk alasan lainnya selain rangsangan seksual, seperti untuk mengurangi kecemasan, untuk santai atau sebagai suatu eksperimen (percobaan) dengan sisi feminin yang mereka miliki.

Pedofilia

Pedophilia adalah kecenderungan untuk melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak kecil, berusia di bawah 13 tahun. Pengidap pedofilia, setidaknya berusia 16 tahun dan biasanya minimal 5 tahun lebih tua daripada korban.

Penderita sangat terganggu dan fikirannya dipenuhi dengan khayalan seksual tentang anak-anak, bahkan meskipun tidak terjadi aktivitas seksual yang sesungguhnya. Pedofilia bisa diobati dengan psikoterapi dan obat-obatan yang merubah dorongan seksual. Pengobaan tersebut bisa dilakukan berdasarkan kemauan sendiri atau setelah penderita menjalani proses hokum. Penyakit ini susah untuk disembuhkan. Hukuman penjara, bahkan untuk waktu yang lama, tidak merubah hasrat maupun khayalan penderita.

Eksibisionisme

Seseorang (umumnya laki-laki) yang mengalami gangguan ini biasanya memamerkan alat kelaminnya kepada orang lain. Ia akan merasa puas jika berhasil memamerkannya. Hubungan seksual yang lebih jauh hampir tidak pernah terjadi, sehingga penderita jarang melakukan pemerk*s*an. Penderita umumnya berusia dibawah 40 tahun.

Masokisme & Sadisme

Masokisme merupakan kenikmatan seksual yang diperoleh jika penderita secara fisik dilukai, diancam atau dianiaya.

Sadisme adalah kebalikan dari masokisme, yaitu kenikmatan seksual yang diperoleh penderita jika dia menyebabkan penderitaan fisik maupun psikis pada mitra seksualnya.

Masokisme atau Sadisme pada tingkat yang berat dapat mengakibatkan luka baik fisik maupun psikis, bahkan kematian.

Voyeurisme

Voyeurisme berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Mereka yang mengalami gangguan ini akan mendapat kepuasan seksual dengan mengintip organ tertentu dari lawan jenisnya.

Voyeurisme dalam tingkat tertentu sering terjadi pada anak-anak laki-laki dan pria dewasa, dan masyarakat seringkali menilai perilaku dalam bentuk ringan ini sebagai sesuatu yang normal. Tetapi sebagai kelainan, voyeurisme merupakan metode aktivitas seksual yang lebih disukai oleh penderitanya dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengintip korbannya. Sebagian besar penderita adalah pria. Salah satu kriteria yang merupakan ciri khas dari voyeurisme, yaitu melihat secara sembunyi-sembunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar