PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA LEBAH
Oleh admin langkahbisnis on 27 March 2013 Dilihat sebanyak : 8,518 Kali
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA LEBAH - Budidaya Petani. Dalam budidaya lebah madu yg perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebahmodern (stup), pakaian kerja & peralatan Syarat yg utama yg harus yg dipenuhi dlm budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah & ribuan ekorlebah pekerja serta lebah jantan. dlm satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
A. Penyiapan Sarana & Peralatan
A. Kandang Lebah
- Suhu
Perubahan suhu dlm stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dlm stup tetap stabil. yg umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. - Ketahanan terhadap iklim
Bahan yg dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yg selalu berubah, kokoh & tidak mudah hancur atau rusak. - Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dgn menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yg lengkap dengan framenya.
Peralatan
- Peralatan yg digunakan dlm budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja & sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu & sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu & lain-lain.
B. Pembibitan Lebah.
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk
- Bibit lebah unggul yg di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) & A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dlm satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampubertelur 500- 900 butir per hari & ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
- Lebah yg baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan & dimasukkan ke dlm stup yg telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih padamasa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yg tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan & pemeliharaan rutin.
- Sistem Pemuliabiakan lebah
Pemuliabiakan pada Lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yg sudah umum dilaksanakan adalah dgn pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yg diletakkan dlm sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu &Lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang. - Reproduksi & Perkawinan Lebah
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu,Lebah pekerja & Lebah jantan. Alat reproduksi Lebah pekerja berupa kelamin betina yg tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna & berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yg akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati & sperma akan disimpan dlm spermatheca (kantung sperma) yg terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. - Proses Penetasan Lebah
Setelah kawin, Lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yg masih kosong dlm sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yg telah yg berisi telur akan diisi madu & tepung sari oleh lebah pekerja & setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yg nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dlm sisiran adalah: - Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur & biasanya terletak di pinggir sarang.
- Sel calon pejantan, ditandai dgn tutup menonjol & terdapat titik hitam di tengahnya.
- Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata & paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dgn 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa & serangga dewasa. Lama dlm setiap tingkatan punya perbedaan waktu yg bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
- Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
- Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
- Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dlm periode larva, larva-larva dlm tabung akan makan madu & tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larvamenjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan & minum, di masa ini terjadi perubahan dlm tubuh pupa untuk menjadilebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadilebah muda sesuai asal selnya.
- Sanitasi, Tindakan Preventif & Perawatan Lebah
Pada pengelolaan Lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yg biasa disebut stup. Di dlm stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. dgn sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga & membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yg ada, mencegah semut/serangga masuk dgn memberi tatakan air di kaki stup & mencegah masuknya binatang pengganggu. - Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan Lebah & sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup. - Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan Lebah adalah dgn menggembala Lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dgn musim bunga yg ada. dlm penggembalaan yg perlu diperhatikan adalah :
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan Lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahangula & air dgn perbandingan 1:1 & adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai & susu kering dgn perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.