Universitas Harvard adalah universitas klas 1 di dunia,
contohnya profesor yg menjelaskan tentang masalah argumentasi keyakinan dan kepercayaan negara kita, benar2 sangat menyeluruh dan tuntas.
Menurut profesor Harvard: orang Tiongkok sendiri yg tidak mengetahui khas negaranya, tapi malah bisa berdiri tegak sampai saat ini.
Profesor di Akademi Teologi di Universitas Harvard, USA, David Chapman, dalam suatu ceramah, yg dihadiri oleh hampir 1000 mahasiswa di bawah panggung, berbagi, membaca dan mengartikan mitos/legenda Tiongkok, bahkan tidak kurang dari 10x, dengan nada yg semangat menyimpulkan intisari dari mitos/legenda Tiongkok yaitu: ciri khas bangsa Tiongkok.
Dibawah dorongan perasaannya, suasananya selalu antusias dengan semangat yg menggelora. Katanya: "di dalam mitos kita, api adalah anugerah dari Tuhan; dalam mitos Yunani, api adalah hasil curian PROMETHEUS; dan dalam mitos Tiongkok, api dibuat dan diperoleh dengan cara menggosok sebatang kayu pada kayu yg lain, tanpa pantang menyerah! Inilah perbedaannya, dengan cerita ini mereka mengingatkan generasi berikutnya agar tabah, teguh dan berjuang keras melawan alam!!
(钻木取火/zuanmuquhuo)"
"Dalam menghadapi air bah raksasa pada zaman Nuh,kami bersembunyi di bahtera Nuh, tapi dalam mitos Tiongkok, leluhur mereka telah mengalahkan, dan menaklukan air bah, lihatlah, tetap berjuang keras melawan alam, berjuang keras melawan bencana!" (大禹治水/dayuzhishui/Yu Agung Mengendalikan Air Bah )"
"Bila anda membaca dongeng bangsa Tiongkok, anda akan merasakan bahwa cerita mereka tidak bisa dibayangkan dan dimengerti, di luar isi ceritanya, setelah menemukan intisari kebudayaan yg diungkapkan dalam dongeng tsb, anda akan mengetahui hanya ada 2 kata: berusaha keras dan berjuang keras!
Bila ada gunung yg menghalangi di depan pintu anda, anda akan memilih pindah rumah atau menggali terowongan? Jelas, pindah rumah adalah pilihan yg terbaik. Tapi dalam cerita Tiongkok, mereka malah memindahkan gunung (愚公移山/yugong yishan/Kakek Bodoh Memindahkan Gunung)! Sayangnya, inti semangat yg demikian ini tidak pernah ada dalam mitos kita, mitos kita adalah mendengar apa yg diatur oleh para dewa."
"Setiap negara pasti memiliki dongeng Dewa Matahari/Apollo, pada jaman ke suku an, Dewa Matahari memiliki wewenang yg absolut, yg mutlak, yg sepenuhnya, dengan melayangkan dan melepaskan pandangan jauh dan luas terhadap mitos Dewa Matahari, anda akan menemukan bahwa hanya dalam mitos Tiongkok ada cerita yg berani menantang Dewa Matahari: ada seseorang karena matahari bersinar terlalu panas, lalu mengejar matahari, mau memetik nya (夸父追日/kuafuzhuiri/Kuafu Mengejar Matahari). Sudah pasti dia akhirnya mati kelelahan-----saya mendengar banyak yg menertawakan, ini sungguh disayangkan, karena kalian menertawakan orang yg tidak tahu diri ini, tapi ini malah membuktikan kalian tidak memiliki kesadaran untuk menantang kesulitan. Tapi dalam mitos Tiongkok, orang menganggap dan memperlakukannya seperti pahlawan, tersebar luas dan menjadi buah bibir, karena dia berani melawan tenaga yg kelihatannya sulit dimenangkan.
Dalam cerita lainnya, mereka akhirnya berhasil memanah matahari (后异射日/houyisheri/Houyi Memanah Matahari), para leluhur Tiongkok menggunakan cerita ini untuk memberitahukan generasi berikutnya: boleh kalah, tapi jangan pernah menyerah. Orang Tiongkok menjadi dewasa karena mendengar mitos seperti ini, semangat berani berjuang keras sudah menjadi warisan gen, kesadaran mereka tidak ada, tapi mereka bisa seperti leluhurnya kuat dan kokoh.
Karena itu kalau saat ini anda berpikir orang Tiongkok memiliki semangat yg tidak mau mundur dan tidak mau mengalah, itu sangat mudah dipahami dan dimengerti, itulah sebabnya mereka bisa berdiri tegak, kuat dan kokoh sampai saat ini.
Setelah video ceramah Prof David tersebar di situs kontak sosial, timbul banyak diskusi hangat para netizen di dalam maupun di luar.
"Seorang anak gadis mati tenggelam di laut, dia hidup kembali menjadi burung, ingin mengisi dan meratakan laut---
inilah yg dinamakan berusaha keras dan berjuang keras!" (精卫填海/jingweitianhai/Burung Jingwei Mengisi Laut)
"Seseorang dipenggal kepalanya karena telah menantang kekuatan tak terkalahkan Dewa Surga, tapi dia tidak mati, malah mengayunkan kapaknya sambil terus berusaha dan berjuang keras!" (刑天/xingtian/Raksasa Tanpa Kepala yg Hidup Sebelum Dinasti Qin).
Harus dikatakan, sudut pandang Prof David Chapman dalam menjelaskan dan menguraikan mitos Tiongkok sangatlah inovatif dan luar biasa, pun sangat memuaskan.
Kita sering mengatakan ribuan tahun lamanya bangsa Tiongkok, karena mengandalkan berjuang keras melawan alam, melawan bencana, melawan keadaan yg terus menerus baru bisa bertahan eksis dan lanjut sampai sekarang, tapi ada berapa orang kah yg terpikir, semangat juangnya orang Tiongkok yg berlangsung selama ribuan tahun ini bagaimana bisa bertahan terus?
Dalam setiap mitos suatu bangsa, pasti ada tanda selarnya(cap) tersendiri, tapi apakah anda pernah melihat mitos bangsa mana yg memiliki sedemikian banyak cerita perjuangan melawan dan memerangi alam seperti bangsa Tiongkok?
老子/laozi/ahli filsafat, ahli sejarah, ahli sastra, pemikir (pendiri Taoisme) dalam bukunya 道德经/Daodejing (The Classic of the Virtue of the Dao) bab 5, tertulis 天地不仁, 以万物为刍狗/tiandiburen, yiwanwuweichugou, yg artinya adalah bila ingin bertahan hidup, harus mengandalkan diri sendiri, jangan bergantung pada langit biru.
Ini kedengarannya lebih kejam dari " 神爱世人“/shenaishiren/
Dewa menyayangi orang awam, tapi memang demikian lah kenyataan nya.
Kita mendengar cerita mitos ini dari kecil sampai dewasa, dari mulut ke mulut, dan diteruskan ke generasi berikutnya, yg diwujudkan bukan semata-mata pada ceritanya yg sederhana.
Setiap kebudayaan pada masa permulaan semuanya memiliki diskusi tentang dewanya, tapi hanya kebudayaan kita yg tidak takut pada dewa, dan mungkin karena kita sangat memahami secara mendalam perkataan LaoZi tsb, maka itu leluhur kita selamanya tidak pernah menitipkan harapan bertahan hidup pada perhatian dewa,dan karena itulah, banyak orang yg mengatakan bahwa orang Tiongkok tidak memiliki keyakinan, tidak memiliki kepercayaan. Hahaha, apakah bangsa yg tidak memiliki keyakinan dan kepercayaan bisa bertahan terus dan eksis sampai 5000 tahun lamanya?
Sesungguhnya, berani berusaha keras dan berjuang keras,
tidak takut kalah, malahan tidak mau menyerah, adalah semangat bangsa kita, dan itu adalah juga keyakinan dan kepercayaan kita.
==========================