Kamis, 26 September 2013

TUKANG LAS

Seorang tukang las mengetuk pintu rumah saya. "Apakah Anda memiliki panci atau ember yang perlu diperbaiki?", tanyanya."Ya", Jawab saya. Lalu saya mengambil panci yang bolong dasarnya dan gagangnya sudah rusak.

Pria tua itu duduk di tangga teras dan dengan hati-hati membuat perapian. Ia mulai menambal lubang dan memperbaiki panci itu. Saya terkesan saat mengamati cara dia melakukan tugasnya dengan usaha terbaik, dan berkomentar, "Anda terlihat sangat hati-hati dengan pekerjaan Anda."

"Ya", Jawabnya dengan senyum yang muncul di wajah keriputnya. "Saya mencoba melakukan yang terbaik."

"Tapi pelanggan Anda tidak akan tahu bedanya sampai Anda pergi. Mungkin Anda berharap kembali ke sini suatu hari nanti", saya berpendapat. "Tidak", jawab pria tua itu, "mungkin saya tidak pernah kembali ke sini lagi."

Karena merasakan adanya semangat besar dalam karakter pria tua itu, dan ingin agar ia mengungkapkanny­a, maka saya bertanya, "Lalu mengapa Anda begitu teliti sampai melakukan usaha terbaik?" Jawabnya, "Agar memudahkan bagi tukang las setelah saya! Jika saya bekerja sembarangan dan buruk, pelanggan saya akan segera mengetahuinya. Dan tukang las yang datang selanjutnya, akan mendapat sambutan dingin!"

Sahabat.., apa pun juga yang akan kamu perbuat, perbuatlah dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga. Tidak hanya semata-mata hanya demi keuntungan diri sendiri, tetapi juga demi kepentingan orang lain.

Hanya mereka yang selalu berpikir, berkata dan berbuat demi kepentingan bersama dan terutama untuk kemuliaan Nya, yang akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar