Kamis, 26 September 2013

Balas Budi

Seorang anak bertengkar dg ibunya shg dia meninggalkan rumah.
Saat berjalan tanpa tujuan ia baru sadar bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.
Ia melewati sebuah depot sotomie. Ia lapar sekali & ingin sekali memesan semangkok sotomie.

Pemilik sotomie melihat anak itu berdiri cukup lama di depan depotnya, lalu bertanya

"Nak, apakah engkau ingin memesan sotomie?"

"Ya, tapi aku tdk punya uang," jawab anak itu dgn malu².

"Tdk apa², aku akan mentraktirmu," jawab si pemilik depot.

Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.

"Ada apa, Nak?" tanya si pemilik depot.

"Tdk apa², aku hanya terharu sb seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk sotomie sedangkan ibuku sendiri telah mengusirku dr rumah. Kau seorang yg baru kukenal tp begitu peduli padaku."

Pemilik depot itu berkata
"Nak, mengapa kau berpikir begitu?

Aku hanya memberimu semangkuk sotomie & kau begitu terharu.

Ibumu telah memasak sotomie, nasi dll sampai kamu dewasa... seharusnya kamu berterima kasih kepadanya."

Anak itu kaget mendengar hal tersebut. "Mengapa aku tdk berpikir tentang hal itu?

Unt semangkuk sotomie dari org yg baru kukenal aku begitu berterima kasih....
tapi terhadap ibuku yg memasak untukku selama ber-tahun², aku tak pernah berterimakasih."

Anak itu segera menghabiskan sotomienya lalu ia bergegas pulang.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah cemas.
Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yg keluar dari mulutnya adalah
"Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam."

Mendengar hal itu, si anak tdk dpt menahan tangisnya & ia menangis di hadapan ibunya.

Kadang 1 kesalahan, membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yg telah kita nikmati tiap hari.

Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada org lain utk suatu pertolongan kecil yg kita terima.

Namun kepada orang yg sangat dekat dgn kita ..... kita sering lupa utk berterima kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar