“Waaah, disini masih banyak burung ya ki………..” Kata Mauala, yang tengah duduk beristirahat digubuk ditengah ladang.
Ya Nak, sengaja aki membiarkan pepohonan itu, agar populasi hewan disini, terutama burung-burung itu, tetap lestari………” Kata Ki Bijak.
Iya ki, ditempat-tempat lain, sekarang sudah jarang dijumpai burung-burung bebas beterbangan seperti disini……….” Kata Maula.
"Kadang Aki malu pada burung-burung itu Nak Mas……………….” Kata Ki Bijak.
“Malu pada burung ki…..?” Tanya Maula keheranan.
“Iya Nak, coba Nak Mas pikirkan, burung-burung itu sama sekali tidak punya cadangan makanan disarangnya, kemudian burung-burung itu juga tidak punya pekerjaan tetap, burung-burung itu tidak punya kantor, tidak punya saham apalagi memiliki perusahaaan………..” Kata Ki Bijak.
“Lalu ki……………..?” Tanya Maula penasaran.
“Dengan kondisi yang serba tidak punya itu, burung-burung tidak pernah merasa khawatir bagaimana mereka makan, bagaimana mereka bisa menghidupi anak-anaknya, tidak pernah resah esok makan apa, mereka menjalani kehidupannya dengan penuh keyakinan bahwa Allah-lah yang menjamin rezeki kepada setiap mahluk-Nya……….”
“Burung tidak pernah resah hingga tidak bisa tidur misalnya, burung tidak pernah panik karena tak punya tabungan misalnya, mereka, dengan berbekal keyakinan kepada Allah, terbang dari sarangnya setiap pagi untuk mengais rezeki yang telah dipersiapkan Allah untuk mereka, dan seperti Nak Mas lihat, burung-burung itu, mereka sehat dan tidak kekurangan apapun…………..” Kata Ki Bijak.
Maula mulai tertarik untuk mengamati burung-burung yang datang dan pergi, hinggap dipucuk pepohonan, mereka nampak cantik dan anggun, bertengger sambil berkicau riang……
“Coba Nak Mas bandingkan dengan kehidupan kita, kita punya pekerjaan tetap, kita mempunyai penghasilan tetap, dirumahpun kita memiliki persediaan makanan minimal untuk satu minggu kedepan, tabungan pun kita masih memilikinya, bahkan banyak diantara kita yang memiliki saham dan perusahaan sendiri, tapi tengok kehidupan kita, hampir setiap hari kita dihinggapi perasaan tidak puas dengan pekerjaan dan penghasilan kita, hampir setiap hari kita dijangkiti rasa khawatir kalau persediaan kita habis, hampir setiap hari kita selalu dipusingkan dengan keinginan untuk menambah penghasilan, sehingga ketika pulang sore hari hingga menjelang tidur, mata kita sulit terpejam, sehingga ketika pagi tiba, tubuh dan pikiran kita pun lelah tak karuan, uring-uringan dan lain sebagainya, apa yang kurang pada kita……………?” Kata Ki Bijak.
Maula tertegun, menyadari kebenaran ucapan gurunya, karena ia pun kerap merakan hal yang sama seperti yang diucapkan gurunya, ia kerap merasa bingung meskipun baru sehari yang lalu gajian, ia pun kerap merasa resah meskipun persediaan makanan masih berkecukupan, ia pun kerap merasa khawatir dengan hari esok yang belum pasti dan masih dalam khayalan………..:“Iya ya ki, Apa yang kurang dari kita ………?” Kata Maula setengah bertanya. “Yang kurang dari kita adalah keimanan dan keyakinan kita terhadap kebenaran janji Allah, bahwa Allah-lah yang menjamin rezeki seluruh mahluk-mahluk-Nya………..” Kata Ki Bijak.
"Nak Mas perhatikan firman Allah berikut” Kata ki Bijak menguti firman Allah dalam surat Huud:6
"Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." [709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.[710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
“Semut yang berada didalam bumi paling bawah, ikan yang berada didasar laut yang paling dalam, beruang yang berada dikutub, kuman yang terkecil sekalipun, gajah dilebatnya hutan sekalipun, dan apalagi kita manusia, tidak ada satupun yang luput dari Allah, dan pasti mereka mendapatkan jatah rezeki dari Allah……..”Kata Ki Bijak.
Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa seperti burung-burung yang senantiasa riang, tanpa terlalu dipusingkan oleh urusan dunia yang berlebihan, ki………..’Tanya Maula
“Berlakulah seperti burung-burung itu Nak Mas, yang harus kita miliki Pertama adalah pondasi keimanan yang benar, bahwa Allah-lah yang menjamin rezeki kita, bukan atasan, bukan pula perusahaan, untuk itu jika kita berkerja, bekerja-lah untuk Allah saja, bukan semata demi gaji, bukan semata karena ingin dipuji, lillahita’ala, insya Allah,kita akan lebih rileks dan ringan menjalani kehidupan kita……….” Kata Ki Bijak
"yang kedua, terbanglah” setiap hari untuk menjemput rezeki kita, jangan malas, jangan bermimpin bahwa rezeki datang dari langit, sementara kita hanya berpangku tangan, karena kita masih berada dialam ihtiar, maka sempurnakan ihtiar kita, kemudian serahkan hasil ihtiar kita sepenuhnya kepada Allah …..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar