Selasa, 26 Juli 2011

Beban

Bukan berat beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika sayamemegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat." "Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey."Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan bebanpekerjaan! Jangan bawa pulang, Beban itu dapat diambil lagi besok.Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya!                                                 Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita..

FALSAFAH LIMA JARI

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung 
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong , paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai 1 tujuan ( saling melengkapi).

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.

Kita terlahir  dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu:
*saling menyayangi
*saling menolong
*saling membantu
*saling mengisi
bukan untuk
-saling menuduh
-menunjuk atau merusak.....

Semua perbedaan dari kita adalah keindahan yg terjadi
agar kita rendah hati utk menghargai orang lain, tdk ada satupun pekerjaan yg dpt kita kerjakan sendiri.

Mungkin Kelebihan kita adalah kekurangan org lain,
Sebaliknya kelebihan orang lain bisa jadi Kekurangan kita.

Tdk ada yg lebih bodoh atau lebih pintar,
bodoh atau pintar itu relatif sesuai dgn bidang/talenta yg kita syukuri masing2 menuju impian kita...

Keseluruhan yg dimiliki menjadi sempurna.... Bukan individualis yg sempurna....

Orang pintar bisa gagal,.
Orang hebat bisa jatuh,.
tetapi,,

Orang yang mengandalkan kerendahan hati  dalam segala hal akan selalu mendapat  kemuliaan ..({})

Lincoln

Abraham Lincoln adalah salah satu pemimpin terbesar dan paling dicintai oleh rakyat Amerika.

Saat Lincoln terbaring sekarat setelah ditembak oleh John Wilkers Booth tanggal 15 April 1865, Menteri Angkatan Bersenjata Stanton berkata, "Di sana terbaring lelaki paling sempurna yang pernah ada di dunia."

Lincoln menjalani begitu banyak pelajaran hidup sebelum akhirnya dipuji dan dikenang orang sedemikian rupa.

Salah satu pelajaran hidup paling berharga baginya terjadi di 1842, membuat dia yang sebelumnya sangat suka mengkritik, menjadi orang yang hampir tidak pernah mengkritik siapa pun dalam hal apa pun.

Di tahun tsb Lincoln mengejek politikus yang suka berkelahi bernama James Shield melalui sepucuk surat tanpa nama. Akhirnya ketahuan Lincoln yang menulisnya sehingga tidak bisa menghindar dari penyelesaian dengan perkelahian senjata.

Beruntung di saat perkelahian yang akan membuatnya terbunuh itu dimulai, orang banyak berhasil memisahkannya.

Lincoln lalu menyadari bahwa kritik bagaimanapun akuratnya, akan lebih berefek negatif dibanding positif. Orang yang dikritik akan menjadi defensif dan mendendam alih-alih menjadi lebih baik.

Jika ragu apakah kritik yang akan anda sampaikan bisa berhasil atau tidak, lebih baik anda pikirkan kembali dan mencoba cara/pendekatan yang lain.

Rubah lah diri sendiri,jika ingin orang lain berubah !!!!!

Berpikir positif...bertindak positif...maka hidup akan lebih indah dan mudah...(y)

Koreksi diri

Seorang pria pergi menulis surat kepada dokter di sebuah majalah, dia mengeluhkan tentang istrinya yang tidak bisa mendengarnya. Pria itu tidak tahu berapa parah tingkat ketulian sang istri. Dalam rubrik itu dijawab, "anda dapat melakukan tes pendengaran. Katakan sesuatu dalam jarak 20 langkah, dan jika dia tidak dapat mendengar anda, maka mendekatlah lagi dan katakan hal yang sama hingga istri anda dapat mendengar anda. Dengan demikian anda mengetahui seberapa parah tingkat ketulian istri anda. "Kemudian ia mencoba melakukan hal yang disarankan oleh dokter itu. Ia temui istrinya di dapur dan dari jarak 20 langkah ia berkata, "masak apa sayang.......?". Kemudian tidak ada jawaban. Diambilnya 10 langkah lagi dari istrinya ia mengatakan hal itu kembali dengan lantang, " masak apa sayang.....?".tetapi masih tidak ada jawaban. Dari jarak 5 langkah ia menanyakan hal yang sama . , " istriku, kamu masak apa?" dan tetap tidak ada jawaban, hingga kemudian ia mengatakan hal yang sama berjarak 1 langkah dari istrinya.
Sang istri kemudian berbalik arah kepadanya,"untuk ke empat kalinya aku bilang AYAM GORENG!!!!" , jawabnya kesal.

Agama Terbaik

Dalai Lama diwawancara oleh Leonardo Boff, tokoh Teologi Pembebasan Amerika Latin.

Pertanyaannya adalah: agama apa yg terbaik? Dalai Lama menjawab sambil tersenyum, menatapku secara langsung, yang mengejutkanku, krn menyadari maksud jahat di balik pertanyaanku.
Beliau jawab :
”Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik”

Untuk menutupi perasaan malu, karena jawaban yang sangat bijaksana, saya bertanya: “Apa yang membuat saya menjadi lebih baik?”
Beliau jawab:
“Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih
terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis. Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama terbaik”.

Saya terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan.
 
”Saya tidak tertarik temanku, tentang agama mu atau apakah kamu beragama ataupun tidak. Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan di hadapan dunia. Ingatlah, bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita." "Hukum aksi dan reaksi tidak lah semata mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia. Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dengan kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan". "Apa yang kakek nenek ajarkan pada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain, menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan.”

Akhirnya dia berkata :
"Berhati hatilah akan pikiranmu karena mereka akan menjadi perkataan. Berhati hatilah pada kata katamu karena mereka akan menjadi tindakan. Berhati hatilah pada tindakanmu karena mereka akan menjadi kebiasaan. Jagalah Kebiasaan mu karena mereka akan membentuk karakter mu. Jaga Karakter mu, karena akan membentuk nasib mu, dan nasibmu adalah  hidupmu...O:)