Kamis, 22 September 2011

Rumah - membangun murah


Oh.. hanya mampu beli rumah tipe 18, 21, 36 saja bunganya ya ampunn… saudara saya bayar cicilan rumah seperti itu, bertahun-tahun hanya bayar bunga, cicilan rumahnya hanya berkurang beberapa ratus ribu saja, padahal yang terbayar jutaan. Pemerintah secara umum lebih berpihak ke wong kaya, pebisnis dari pada rakyat kebanyakan. Keringanan pajak..? wah.. jauh, sudah mengontrak saja masih ada pajak kontrakan 10%.
Sepertinya pewujudan ‘rumah lebih murah’ yang diidamkan sebagian besar kalangan di Indonesia memang merupakan hal yg sangat urgen terutama mengingat kebanyakan penghasilan disini yang tidak sebanding dengan pengeluaran utk kebutuhan hidup sehari-hari.
Lalu dimana letak komponen mahalnya sang rumah? Apa peran arsitek sebagai perancangnya? Mungkin bukan saja dari model desain yang dikreasi tetapi perlu juga ditelaah lebih dalam mengenai hubungan arsitek dengan penyuplai material lokal dan pabrik-pabrik material lokal. Karena untuk mewujudkan konsep rumah lebih murah ini mungkin diperlukan kerjasama dan terobosan baru dari sistem pembangunan atau konstruksi yang banyak dipakai saat ini. Kalau sistem konstruksi dan manajemen yg dianut saat ini menjadi dasar perancangan rumah murah, maka keterbatasan minimum budget akan terus menerus jadi kendala mengingat tukang-tukang juga punya UMR minimum dan patokan harga.
Walau dalam beberapa kasus rumah bisa dibangun dengan harga murah, namun tidak akan bisa semurah sehingga semua lapisan sanggup membangunnya.
Desain tidak bisa berdiri sendiri dalam membuat rumah murah. Skema pembiayaan menjadi hal penting.
Arsitek dan ahli pembuat material pastilah memberi kontribusi yang sangat banyak untuk membuat rumah murah, tetapi saat ini tidak bisa menjadi satu-satunya solusi untuk menyediakan rumah murah bagi masyarakat miskin.
Skema pembiayaan atau bahkan program pembiayaan rumah untuk masyarakat memberi peran penting. Selain itu, pembangunan ekonomi masyarakat supaya income masyarakat miskin menjadi lebih tinggi adalah faktor yang sangat penting.
Jadi mungkin yg saya lihat ke depannya adalah adanya terobosan dari arsitek untuk bagaimana mengatur semaksimal mungkin kegiatan konstruksi dilakukan off site dan penggunaan bahan-bahan yg minim tenaga kerja. Misalnya, konstruksi bata beton hanya dilakukan di tempat-tempat yang dibutuhkan utk konstruksi saja, sisanya pakai partisi ringan namun tetap kedap. Kemudian pemakaian barang-barang prefab lokal yg sudah di potong/ukur sesuai persis ukurannya di pabrik sehingga di lokasi tinggal pasang saja mirip knock down. Dengan begini, tenaga ahli lapangan diperlukan hanya sedikit dan arsitek bisa memantau kualitas lebih baik. Keuntungannya juga, konstruksi lapangan lebih cepat  sehingga otomatis hemat… namun memang dengan cara ini perencanaan lebih lama dan harus benar-benar matang.

Rumah Hemat biaya


Saya coba merangkum beberapa hal yang bisa dijadikan inspirasi dalam mewujudkan rumah yang baik dengan biaya yang ekonomis sebagai berikut ini:
  
  1. rencanakan fungsi  utama yang akan anda tempatkan di rumah anda
  2. atur tata letak ruang-ruang sehingga tidak terdapat koridor
  3. usahakan perbandingan antara lebar rumah tidak melebihi 2 berbanding 3
  4. usahakan ukuran panjang dan lebar ruang adalah kelipatan 60 cm
  5. usahakan ketinggian ruang tidak melebihi 2,8 m
  6. jangan membuat jendela yang terlalu lebar
  7. pilihlah bahan bangunan yang merupakan bahan yang paling mudah didapatkan dilokasi anda (contoh jangan membuat rumah dengan bahan baja di afrika atau jangan membuat rumah kayu di jakarta)
  8. gunakan bahan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energy pembuatannya
  9. gunakan bahanbahan yang mudah pengerjaanya
  10. jangan terpengaruh dengan propaganda yang dibuat oleh produsen (contoh: rumah indah adalah rumah yang di cat, padahal batu bata yang dipasang dengan rapi juga indah) jadilah kreatif


Untuk hal pertama, Yu Sing mengakui masih banyak masyarakat yang terjebak pada anggapan keliru soal arsitek. Masyarakat menilai  jasa arsitek itu selalu mahal sehingga pembangunan dirasa murah tanpa arsitek.
"Padahal itu tidaklah benar, memang arsitek masih terkesan eksklusif, tetapi ada juga yang tidak menetapkan tarif mahal," ujar Yu Sing.
Ia menegaskan, tidak semua arsitek menetapkan tarif yang tinggi. Tak sedikit  arsitek yang siap memberikan jasanya dengan tarif yang sesuai dengan kantong.
Dengan menggunakan jasa arsitek, lanjut Yu Sing, masayarakat dapat menghemat biaya karena arsitek bisa membantu dalam membuat struktur, ruangan, dan pemilihan material yang efisien dan efektif.  Menggunakan jasa arsitek juga membantu Anda dalam membuat desain rumah yang baik.
"Rumah yang didesain dengan baik, dapat mempengaruhi hidup seseorang menjadi lebih positif dan berkualitas. Begitu juga dalam konteks sebaliknya. Kalau ruang-ruang hidup sehari-hari sumpek, sikap hidup juga dapat terpengaruh menjadi sumpek," ujar Yu Sing.
Hal kedua yang harus dipenuhi adalah perencanaan struktur. Agak berbeda dengan desain rumah beranggaran dana longgar, desain rumah murah justru dimulai dengan desain sistem strukturnya terlebih dahulu, bukan dimulai dari desain arsitekturnya.
"Sistem struktur yang efisien sangat menentukan anggaran konstruksi rumah, karena biasanya biaya struktur rumah sekitar 40-50 persen dari biaya keselururuhan," ungkap Yu Sing.
Salah contohnya adalah merencanakan struktur atap. Untuk bagian ini, penggunaan atap fiber semen (tanpa kandungan asbestos) misalnya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan atap genteng, karena tidak diperlukan kaso dan reng.
Selain itu, kalau lebar rumah tidak lebih dari 400 cm, maka tidak diperlukan struktur kuda-kuda.  Jarak antara lantai satu dengan dua sebenarnya cukup 250 cm jika memiliki bukaan dan ventilasi cukup untuk ukuran ruangnya. Hal ini bisa menghemat biaya dinding, struktur kolom, dan tangga.
Struktur lantai dua juga dapat menggunakan struktur rangka multipleks yang dapat dilapisi cor semen tipis dengan pelapis keramik. Struktur lantai ini akan lebih ringan dibandingkan lantai beton sehingga kolom dan balok penyangganya bisa jauh lebih kecil.
Poin terakhir yang tak kalah penting dalam menekan biaya pembangunan rumah adalah penggunaan material atau bahan bangunan dengan harga relatif murah. Cukup banyak material mendasar atau murah yang dapat dieksplorasi pemakaiannya atau cara pemasangannya untuk membentuk sensasi ruang yang menarik.

Misalnya bata merah saja dapat memiliki banyak sekali kemungkinan cara penyusunannya. Dapat dipasang seperti biasa, atau diberi jarak antara bata merahnya sehingga dindingnya berlubang-lubang, atau bata dipasang dengan variasi susunan satu bata dan setengah bata, dan lain-lain.

Contoh lain material murah adalah bambu. Biasanya bambu dipandang sebagai bahan sekunder, tapi saat ini sedang menjadi material yang digemari karena kekuatan seratnya yang dapat menggantikan baja tulangan. Dengan sistem pengawetan yang baik, bambu dapat menjadi material primer rumah yang mampu bertahan puluhan rumah. Selain itu, juga bisa memanfaatkan material bekas atau daur ulang seperti kusen atau daun pintu.

Bagaimana Cara Membangun Rumah Anda

Hal yang paling utama yang harus diperhatikan adalah rumah seperti apa yang anda butuhkan? atau yang lebih dikenal dengan kebutuhan ruang. Siapapun arsiteknya jika anda mau mendesain rumah, maka pertanyaan - pertanyaan yang biasanya disodorkan seperti ; berapa jumlah anggota keluarga anda?, apa profesi anda ?, berapa unit kendaraan yang anda punya ?, dsb dari pertanyaan - pertanyaan itu biasanya arsitek sudah mempunyai gambaran mengenai kebutuhan ruang anda.
Kemudian luas lahan yang tersedia akan disesuaikan dengan kebutuhan ruang anda. Disinilah beberapa keputusan akan diambil,misalnya jika kebutuhan ruang anda cukup banyak namun luas lahan yang ada tidak memadai,maka desain rumah tingkat bisa menjadi pilihan. Namun jika anda tidak menyukai rumah tingkat,akan ada penyesuaian kebutuhan ruang tanpa mengurangi fungsi pokoknya. Dititik inilah biasanya proses perencanaan desain dimulai.
Dan untuk membangun rumah anda ada beberapa cara yang bisa anda tempuh. Masing - masing cara ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
1. Membangun sendiri
Mayoritas masyarakat kita menempuh cara ini karena menurut pemikiran mereka cara inilah yang paling murah biayanya. Namun kondisi itu tidaklah semudah yang dibayangkan, karena anda harus meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran yang cukup ekstra untu membangun rumah. Katakanlah dalam hal desain rumah, anda dapat meniru rumah - rumah yang sudah ada atau mencontoh dari brosur - brosur dari developer atau pengembang yang ada disekitar anda. Namun untuk mencari mandor, tukang, tenaga bukanlah hal yang mudah. Anda harus tahu kapasitas dari orang yang anda pakai untuk membangun rumah. Secara kualitas apakah dia mampu membangun rumah sesuai dengan keinginan anda, secara kuantitas apakah dia mempunyai metode kerja yang efektif dan efisien sehingga pembangunan rumah anda akan selesai tepat waktu, dsb. Karena semakin lama rumah anda selesai, maka semakin banyak biaya yang anda harus keluarkan.
2. Membeli dari developer atau pengembang
Banyak developer disekitar kita yang menawarkan rumah dengan desain yang beragam disertai dengan fasilitas yang disediakan, serta variasi harga yang kompetitif. Hal ini membuat banyak masyarakat yang menempuh jalur dengan membeli rumah pada developer atau pengembang. Konsep yang ditawarkan biasanya adalah siap huni sehingga anda tidak perlu repot - repot untuk membangun rumah. Selain itu anda juga tidak perlu menyiapkan uang cash yang terlalu besar. Karena biasanya disediakan sarana untuk membeli dengan mencicil melalui bank. Namun yang seringkali menjadi permasalahan ketika membeli rumah dari developer adalah apakah rumah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan anda, apakah desain yang dibuat sesuai dengan selera dan keinginan anda, apakah lokasi rumah yang anda beli membuat anda semakin mudah untuk beraktivitas sehari - hari ,dsb. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum anda membeli rumah pada developer atau pengembang. Karena akan ironis sekali jika anda sudah banyak mengeluarkan uang untuk membeli rumah dari developer, akan tetapi nantinya anda mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk renovasi rumah agar sesuai dengan kebutuhan dan selera anda.
3. Membangun dengan jasa kontraktor
Dari segi pembiayaan kelihatannya langkah ini yang ongkosnya paling mahal. Namun jika kita telusuri lebih lanjut cara ini mempunya beberapa keunggulan. Langkah ini akan lebih memungkinkan apa yang anda inginkan tercapai, karena selain lebih terencana juga dikerjakan oleh orang yang profesional dibidangnya. Anggaran dan waktu pelaksanaan sudah bisa diprediksi dari awal. Semuanya itu terikat dalam suatu kontrak yang mempunyai kekuatan hukum. Yang apabila pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan desain anda bisa melakukan komplain. Dan jika waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan time schedule yang sudah dibuat, anda bisa melakukan penalti kepada kontraktor yang bersangkutan.