Senin, 29 Juli 2019

Bacaan Saham

$MYRX - Short Term - Tekbon from panic sell 😁

"KALAU NYANGKUT JANGAN NANGIS KARENA KALAU CUAN DIMAKAN SENDIRI"

"TRADING IS MINUS SUM GAME SINCE WE TRY TO OUTSMART EACH OTHER, DIFFERENT WITH INVESTING"

MY SHARING
MIXED INVESTMENT: https://stockbit.com/post/2705502
YUK NABUNG: https://stockbit.com/post/2703627
BELI SAMPAH: https://stockbit.com/post/2702167
MAU JADI APA: https://stockbit.com/post/2696802
INVESTOR BC: https://stockbit.com/post/2694582
ANALOGI MARKET: https://stockbit.com/post/2660618
KEBODOHAN SAYA: https://stockbit.com/post/2675531
INVESTOR-SANTAI: https://stockbit.com/post/2688916
SMART-INVESTOR 0.2: https://stockbit.com/post/2572280
ACCOUNTING-LINGO 0.1: https://stockbit.com/post/2601388
MENGAPA HARGA SAHAM NAIK : https://stockbit.com/post/2605741
CRITICAL-METRICES: https://stockbit.com/post/2572529
ECONOMIC MACHINE: https://stockbit.com/post/2690337
MARKET TRUTH: https://youtu.be/L7G0OfJUON8
BUAT GOCAPERS: https://stockbit.com/post/2674704
PATTERN SIMPLE: https://stockbit.com/post/2657880
GAP: https://stockbit.com/post/2659094
ROBO-MINDSET: https://stockbit.com/post/2664664
ROBO-TRADER: https://stockbit.com/post/2500422
ROBO-PERFORMANCE: https://stockbit.com/post/2715660
SIAPA SAYA: https://stockbit.com/post/2609812
BACAAN SAYA: https://stockbit.com/post/2693360
AWAS DIPENJARA: https://stockbit.com/post/2690871

Cheers 🍷

Sabtu, 27 Juli 2019

佳言 ***

蛮有意思的細味人生 :

1.
有人問余光中:
李敖天天找你碴,
你從不回應,
這是為什麼?
余沉吟片刻,
答:天天罵我,
說明他生活中不能沒有我;
而我不搭理,
證明我的生活中可以沒有他。

2.
有人問畢卡索:
你的畫,
怎麼看不懂啊?
畢卡索說:
聽過鳥叫嗎?聽過。
好聽嗎?好聽。
你聽得懂嗎?

3.
被恨的人沒有痛苦,
恨人的人卻終將遍體鱗傷。
所以,絕不去恨人。

4.
緣分是本書,
翻得不經意會錯過,
讀得太認真會流淚。

5.
不同傻子爭辯,
否則就搞不清誰是傻子了。

6.
學歷是銅牌,
能力是銀牌,
人脈是金牌,
思維是王牌。

7.
成功的人不是贏在起點,
而是贏在轉折點。

8.
錢有兩種:
花掉的是錢,是財產;
沒花掉的是紙,是遺產。

9.
長得那麼美那麼帥氣,
自己卻不知道,
這就是氣質;
那麼有錢那麼有才華,
別人卻不知道,
這就是修養。

10.
把脾氣拿出來,
那叫本能;
把脾氣壓下去,
那叫本事。

11.
簡單的事重複做,
你就是專家;
重複的事用心做,
你就是贏家。

12.
人之所以會心累,
就是常常徘徊在堅持和放棄之間,
舉棋不定。

13.
有時候,
雖然能想明白,
但心還是接受不了。

14.
一個人最幸福的時刻,
就是找對了人,
他包容你的不足,
並愛著你的一切。

15.
心結如果真的打不開,
你就給它繫成個花樣,
其實生活就是這樣。

16.
誰走進你的生命,
是由命運決定;
誰停留在你生命中,
卻是由你自己決定。

17.
不解釋的,才叫從容。
不執著的,才叫看破。
不完美的,才叫人生。

18.
有一天你會明白,
善良比聰明更難。
聰明是一種天賦,
而善良是一種選擇。

19.
讓你難過的事情,有一天,
你一定能笑著說出來。

20.
我羡慕的不是如膠似漆的情侶,
而是攙扶到老的夫婦。

21.
不埋怨誰,
不嘲笑誰,
也不羡慕誰,
陽光下燦爛,
風雨中奔跑,
做自己的夢,
走自己的路。
改變自己人生的人永遠是自己。

傳給有福氣的朋友一起閱讀和分享! 蛮有意思的文章

Sabtu, 20 Juli 2019

Widyakanigara UGM

Ir. KPH. Bagas Pujilaksonof Widyakanigara, M. Sc.,  Lic.Eng., Ph. D.
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Kepada Yth,
Presiden
Republik Indonesia
Di Jakarta

Hal: Radikalisme di Kampus

Dengan hormat,
Saya sangat mendukung rencana pemerintah: Rektor PTN ditunjuk, dilantik dan dipecat oleh Presiden.  Sebelum saya membahas hal ini lebih detail,  maka saya mengusulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pecat Rektor-Rektor sontoloyo yang membiarkan kampusnya jadi sarang HTI dan kelompok radikal lainnya yang jelas-jelas anti Pancasila dan NKRI yang berbhinneka
2. Pecat dosen dan karyawan yang terlibat politik radikal di kampus
3. Fasilitas dan keuangan kampus hanya untuk kegiatan akademik,  bukan untuk kegiatan politisasi agama
4. Investigasi dan audit rumah- rumah ibadah di kampus,  apakah sudah berfungsi sebagaimana peruntukannya atau justru jadi sarang radikalis dalam menyebar kebencian.

Mohon diingat kembali,  saya pernah kirim surat terbuka ke bapak Presiden pada bulan Mei 2017 tentang radikalisme di sekolah dan kampus.  Surat terbuka itu viral luar biasa bahkan hingga dua kali.

Politik ekstrim: bisa kiri atau kanan,  hanyalah wujud aksi yang menerpa perguruan tinggi.  Kita,  bangsa Indonesia pernah mengalami keduanya. 

Kalau saya yang melihat,  menguatnya politik ekstrim kanan di perguruan tinggi saat ini,  penyebab utamanya adalah Rektor.  Rektor cenderung leda-lede,  mbanci, dan tidak jelas pijakan politiknya.  Sehingga radikalisme tumbuh subur di dalam kampus berlindung kebebasan dan demokrasi.  Aneh bukan?  Kelompok anti kebebasan dan demokrasi,  justru saat ini memanfaatkan kebebasan dan demokrasi untuk menghancurkan demokrasi dan kebebasan itu sendiri. 

Politik radikal di kampus jelas bertentangan dengan ruh perguruan tinggi yaitu Rasionality and Freedom.

Selain sontoloyo itu sifat pribadi,  Rektor bisa berperikaku sontoloyo disebabkan karena sistemnya. Perilaku ini terus turun ke level Dekan dak Kadep.  Rektor tidak punya nyali ke Dekan dan Kadep karena memang keduanya bukan ditunjuk oleh Rektor.  Padahal keduanya kepanjangan tangan Rektor di tingkat Fakultas dan Departemen.  Ironis bukan?  Dan hal ini berimplikasi luas,  bukan hanya untuk kasus radikalisme,  namun juga kejahatan akademik lainnya.  Bagaimana Rektor bisa tidak berkutik ada dosen yang menjadi professor dari karya tulis jiplakan? Bahkan kesannya Rektor nutup-nutupi untuk kasus-kasus kejahatan akademik.  Pemilihan Rektor lewat MWA adalah suatu kesalahan, karena MWA hanya jadi sarang radikalis.  Bubarkan MWA! Rektor sebagai kepanjangan tangan Presiden harus steril dari kegenitan MWA dan Senat Akademik.  Belum ada Rektor yang credible dari hasil seleksi di MWA.  Bubarkan MWA!

Penyetaraan jabatan Rektor dengan jabatan di sistem Birokrat adalah kesalahan fatal yang berakibat banyaknya pesyaratan-persyaratan non teknis yang harus dipenuhi saat pemilihan Rektor,  dimana sebenarnya semua itu tidak konvergen pada perilaku ideal seorang Rektor yaitu akademis,  arif namun berani tegas bukan leda-lede.  Perguruan Tinggi bukan Kementerian yang pengelolaannya jelas berbeda.

Kehidupan akademis di kampus saat ini sudah tidak akademis lagi,  karena banyak dimanipulasi untuk kepentingan politik radikal.  Kebebasan akademik diperkosa dijadikan modus menyingkirkan orang yang jelas amat sangat militan berideologi Pancasila. Ironis bukan?

Wajar kalau perguruan tinggi di Indonesia tidak berkembang dan ketinggalan jauh dibandingkan negara lain.

Saya secara pribadi memohon,  agar perguruan tinggi di Indonesia segera dibenahi dari sisi manajemennya dan kualitas SDM. 

Jangan sampai Perguruan Tinggi sebagai tulang punggung negara dalam menggapai kemajuan,  justru menjadi titik lemah yang menghancurkan sendi-sendi kebhinnekaan Indonesia dan tegaknya Pancasila dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Terimakasih.

Viralkan!

Yogyajarta, 2019-06-16
Hormat saya,
(BP.  Widyakanigara)

Minggu, 14 Juli 2019

Misi Jokowi

Malam ini, di hadapan ribuan hadirin di Sentul International Convention Center, Bogor, saya menyampaikan Visi Indonesia -- pikiran-pikiran saya tentang arah Indonesia dalam lingkungan global yang sangat dinamis.

Pada pokoknya, dalam lima tahun ke depan, Visi Indonesia saya yang pertama adalah pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan. Kedua, prioritas pembangunan sumber daya manusia. Ketiga,  mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Keempat,  reformasi birokrasi kita. Kelima, menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Terima kasih atas kehadiran Bapak, Ibu, dan saudara-saudara, juga kepada seluruh rakyat Indonesia yang setia menonton dan mencermati penyampaian saya malam ini.

The last lecture

Baca bagus bangetttttt:
Rasa ingin membaca terus 😊😊😊

Dikutip dari Buku Karya Ausberg 49 tahun buku yang berjudul*
*"THE LAST LECTURE"*
*(Kuliah Terakhir)*
yang menjadi salah satu buku best-seller pada tahun 2007.""

*KUNCI UNTUK MEMBUAT HIDUP ANDA LEBIH BAIK,*

terdiri atas 
*--Personality,*
*--Community* and
*--Life.* 

Berikut penjelasannya:

   *A.  PERSONALITY:*

*1*. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan rasakan.

*2.* Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada di luar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang Anda jalani saat ini, secara positif

*3.* Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.

*4*. Jangan paksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna.

*5.* Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.

*6*. Bermimpilah saat anda bangun
(bukan saat tertidur).

*7*. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.

*8*. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan saudara , pasangan dan teman Anda pada masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.

*9.* Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu.
Jangan pernah membenci.

*10*. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini Anda.

*11*. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.

*12*. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar.
Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat berlangsung seumur hidup.

*13*. Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin agar Anda lebih dapat menikmati hidup ini

*14*. Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah

      *B. COMMUNITY:*

*15.* Hubungi keluarga Anda sesering mungkin

*16*. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.

*17*. Ampuni setiap orang untuk segala hal

*18.* Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.

*19*. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.

*20.* Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
Itu urusan mereka.
Jangan pikirkan hal tsb.

*21*. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda pada saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda.
Tetaplah berhubungan baik dgn mereka dan lingkungan Anda.

          C. *LIFE:*

*22*. Jadikan Allah sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.

*23.* Allah menyembuhkan segala sesuatu.

*24.* Lakukan hal yang benar.

*25.* Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.

*26*. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan beraktivitaslah !.

*27.* Yang terbaik belumlah tiba, tapi nikmati saja yg ada.

*28*. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.

*29.* Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Allah untuk itu.

*30.* Jika Anda mengenal Allah, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.

Mati tdk menunnggu Tua.

Mati tidak menunggu sakit.

Nikmati hidup....

Sebelum hidup tidak bisa lagi dinikmati.

*Saudaraku dan Sahabatku !,*

*Saat membaca dan selesai menyimak semua hal di atas, kami mohon kepada saudara2ku  untuk membagikan tulisan ini kepada
"orang" yang kita cintai, 
"teman" sepermainan kita,
"teman" kantor,
teman pada masa kecil /remaja maupun "orang" yang tinggal dengan kita.
😊😊😊

Lagu Tua bagus

*Old Song ....*

_Untuk anggota grup yang udah agak sepuh, seperti saya , tapi masih energik, ini ada obat awet muda._
_Kembali ke masa lalu lagu2 tahun 60-an_ ....
_asyik didengarnya untuk nostalgia ...._

http://saigonocean3.com/nghenhacTheOldies1/TheOldies1-2.htm

Ini adalah pilihan lagu2 lama yang bagus.
*Cukup ketuk lagu yang Anda inginkan, itu akan memutar lagu-nya, dan dengarkan .....*

Selamat menikmati ....🤗🤗😘

Kamis, 11 Juli 2019

Papua Putih

Peranakan China serui atau Papua rambut lurus (Papua putih)

#PERANCIS ( PERANAKAN CINA SERUI )

Tionghoa Papua adalah etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah Papua Bagian Barat, Indonesia. Seperti banyaknya kisah terabaikan tentang Indonesia Timur, kehidupan etnis Tionghoa di timur Indonesia pun jarang ditelusuri. Padahal, kehadiran dan interaksi etnis Tionghoa di wilayah ini sudah berlangsung sejak zaman perdagangan rempah-rempah. Sebuah penelitian dari negeri Paman Sam bahkan menyebut etnis Tionghoa di Papua cenderung berasimilasi jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Berdasar Sensus penduduk tahun 2010, jumalh populasi Tionghoa Papua adalah 2.425 ( Provinsi Papua Barat ) dan 3.405 ( Propinsi Papua )

Orang Papua akrab dengan istilah “perancis” yang merupakan akronim dari Peranakan Cina Serui. Mereka termasuk dalam keluarga besar “Papua putih” atau “Papua rambut lurus”, generasi blasteran unik yang mewarisi perpaduan ciri genetika ras mongoloid dan ras melanesia. Generasi perancis sendiri tak canggung menyebut diri mereka “Ciko”, kependekan dari “Cina Komin” atau Cina Papua. Keunikan para “perancis” ini ternyata tidak terbatas hanya pada penampilan fisik mereka saja, tetapi juga pada akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya lokal Papua – sebuah kisah lain tentang kehidupan etnis Tionghoa yang tidak banyak terungkap.

SEJARAH
Wilayah Papua mulai muncul di peta dunia sejak abad ketujuh. Para pedagang Sriwijaya sampai ke pulau ini melalui jalur perdagangan rempah-rempah seperti pala dan lada. Buku tahunan Tiongkok menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Maharaja Sri Indrawarman telah mengirimkan utusannya ke Kaisar Tiongkok untuk mempersembahkan bulu-bulu burung dan seorang gadis sengk’i sebagai tanda persahabatan. Sengk’i atau Jangge adalah sebutan untuk ras negrito di Nusantara saat itu. Sumber tertulis pada zaman Dinasti Tang (618-906) sudah menyebut Miliku untuk kepulauan di wilayah Maluku. Namun potensi rempah-rempah baru muncul dalam catatan zaman Dinasti Ming (1368-1643). Dalam periode Kaisar Wan-Li (1573-1619), catatan Tiongkok menyebutkan perang antara Portugis dan Belanda yang berusaha merebut pulau-pulau ini, dan pada 1618 terdapat catatan yang menyarankan untuk mendekati Sultan Tidore sebagai penguasa yang paling berpengaruh di wilayah Papua.

Sumber tertulis di atas terdukung dengan ditemukannya jejak kapak neolitik dengan teknik penggurdian yang hanya dikembangkan di Tiongkok (Kebudayaan Yang Shao), tersebarnya perunggu dongson, manik-manik, gelang kaca, serta keramik di beberapa penjuru Papua yang disinyalir berumur hampir 2000 tahun yang lalu. Masa ini akhirnya dicatat para arkeolog sebagai masa permulaan perdagangan rempah dunia.

Selain mencari rempah sebagai bumbu dapur dan obat-obatan, para pedagang Tiongkok datang ke kepulauan Maluku dan Papua untuk mendapatkan teripang, mutiara, kerang, kulit kayu masoi, cendana, gaharu dan lain-lain. Sebagai gantinya, mereka memperkenalkan besi, perunggu, keramik, pisau dan kain.

Duarte Barbosa, seorang pelaut Portugis mencatat bahwa pada tahun 1381 perdagangan di Papua tidak hanya meliputi hasil bumi, tetapi juga budak. Orang-orang Jawa mengirimkan 300 budak hitam sebagai upeti ke Tiongkok. Tahun berikutnya mereka mengirim lagi 100 budak laki-laki dan perempuan bersama dengan 75.000 peti lada dan delapan mutiara berukuran besar.

Hal lain yang menjadi daya tarik Papua di abad 17 dan 18 adalah perdangangan bulu-bulu burung. Umumnya yang paling dicari adalah burung kuning alias cendrawasih dan burung kasuari.

Bangsawan Eropa dan Amerika saat itu amat senang memakai topi yang berhias bulu burung-burung eksotis. Tren ini dilanggengkan oleh Putri Marie Antoinette yang kerap menjadi trend setter fesyen kaum elit saat itu. Tak hanya pakaian bangsawan, seragam militer kala itu pun menggunakan bulu burung sebagai hiasan. Pada tahun 1904-1908 terdata 155.000 burung cendrawasih terjual pada lelang di London saja, belum termasuk perdagangan di tempat dan tahun yang lain. Tak heran, spesies burung-burung ini menjadi sangat langka sekarang.

Pada 1828, Belanda secara resmi mengklaim Papua sebagai wilayah Hindia Belanda melalui perjanjian dengan Kesultanan Tidore. Namun menjelang akhir abad ke-18, pengaruh monopoli perdagangan rempah VOC menurun seiring kekalahan Belanda oleh Perancis di Eropa. Pedagang Tiongkok dan Bugis mengambil kesempatan ini untuk memperkuat pengaruhnya di wilayah kepala burung. Thomas Forrest, seorang Inggris yang tinggal di Dorei Bay (sekarang Manokwari) mengatakan bahwa Kesultanan Tidore dan Ternate memberikan izin khusus bagi pedagang Tiongkok ini untuk berlayar di perairan Papua. Mereka datang dengan perahu super kargo dari Batavia untuk mengambil hasil bumi yang akan diperdagangkan di Singapura.

Sebuah catatan menarik lainnya ditulis oleh Alfred Russel Wallace dalam buku hariannya yang bertanggal 8 Januari 1857. Wallace yang terkenal karena menciptakan garis yang membagi spesies flora dan fauna Indonesia dalam wilayah geografi Asia dan Australasia, menuliskan apa yang dialaminya di Dobo, Kepulauan Aru, yang terletak di selatan Papua, “Saya berani berkata bahwa dalam komunitas 500 penduduk yang tinggal di Kepulauan Aru, adalah mereka yang mempunyai ‘reputasi paling buruk’ dalam hal moral: pedagang Tionghoa, Bugis, Seram, peranakan budak Jawa-Papua. Populasi heterogen yang acuh, haus darah dan bermental pencuri ini anehnya hidup bersama dengan damai tanpa struktur pemerintahan. Tak ada polisi, tak ada pengadilan, tanpa pengacara; namun demikian mereka tidak saling memotong leher… sangat luar biasa! Saya melihat mereka amat santun. Saya bahkan bisa berjalan-jalan di hutan tanpa senjata. Saya tidur di pondok daun kelapa tanpa khawatir akan ada pencuri dan pembunuh seperti yang saya rasakan di bawah tekanan polisi metropolitan… Para pedagang ini, mengerti bahwa suasana damai diperlukan untuk mendukung perdagangan… Bandingkan dengan ratusan keputusan parlemen yang kita -orang Inggris- keluarkan setiap tahunnya untuk mencegah sesama kita saling membunuh!”

Salah satu Tionghoa Papua terkenal adalah Yorrys Raweyai, politikus Indonesia.

Kunci Tiongkok Maju

TANYA:

MENGAPA TIONGKOK CEPAT SEKALI MENJADI NEGARA MAJU SAMPAI BISA BERSAING DENGAN AMERIKA SERIKAT?

JAWAB:

Saya coba jawab pertanyaan ini. Untuk itu kita perlu mulai dari masa kepemimpinan Mao. Oleh karena Mao lah yang meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan Tiongkok, yaitu:

PERTAMA:

Kemandirian dan Kepercayaaan Diri. Tiongkok membangun dibawah tekanan embargo Barat, 1949 - 1975. Ini adalah periode yang penting karena mereka memilih untuk tidak menyerah dan aktif membuat sendiri semua kebutuhannya. Pemerintah menempuh kebijakan Import Substitution Industry - industri dibangun untuk substitusi kebutuhan impor. Ini menjadi pengalaman nasional yang sangat baik untuk mandiri dalam teknologi dan ekonomi sehingga tidak tergantung pada negara lain.

Di bawah pemerintahan Mao, periode 1949 - 1975, pembangunan ekonomi dilakukan dalam visi dan perencanaan jangka panjang dengan meletakan dasar-dasar pembangunan terlebih dahulu, yaitu:

1. Pertanian: difokuskan untuk kemandirian pangan. Pertumbuhan produktivitas pertanian sangat mengesankan sehingga Tiongkok sampai saat ini mampu menyediakan pangan yang cukup bagi 1,4 milyar orang rakyatnya.

2. Pembangunan industri dasar untuk menopang industri manufaktur, misalnya baja, mesin industri, semen, bahan kimia, bahan baku plastik, dll. Sampai saat ini industri dasar Tiongkok mandiri dalam memasok kebutuhan industri manufaktur.

Embargo juga mendorong kemandirian dalam beberapa bidang teknologi lainnya. Sebagai contoh, Tiongkok satu-satunya negara yang di dunia, yang internetnya didominasi oleh perusahaan sendiri. Sekalipun WA, Google, Amazon, tetap dapat diakses dan ada konsumennya tapi sangat kecil. Rakyat Tiongkok lebih suka dengan Baidu, WeChat, Alipay, Alibaba, Youku dsb.

AS juga melarang Tiongkok untuk ikut memanfaatkan International Space Station (ISS). Tiongkok mengambil langkah sendiri untuk mandiri dibidang space exploration. Kini space exploration Tiongkok sangat berkembang dan handal. Bahkan NASA akan memakai China Spacecraft Chang'e 4 untuk misi ke bulan (lihat, SCMP, 16 Januari 2019). Kini Tiongkok termasuk dalam 3 negara di dunia yang memiliki program space exploration yang canggih.

Sementara ISS eksklusif hanya untuk AS dan sekutunya; China Space Station (CSS) terbuka untuk negara lain. United Nations Office for Outer Space Affairs pada tanggal 28 Mei 2018 mengundang mereka yang berminat melakukan eksperimen di China Space Station (CSS) dan sampai saat ini sudah 42 proposal riset masuk dari 27 negara yang mendaftar untuk mengirimkan tim saintisnya melakukan penelitian diluar angkasa. Selain Eropa, misal Austria; juga ada dari dunia ketiga, seperti Iran, Pakistan dsb. Kini space exploration terbuka lebar untuk negara-negara sedang berkembang, bukan hanya untuk AS, Russia dan Eropa.

Embargo ekonomi membuat Tiongkok mandiri, percaya diri dan bangkitnya nasionalisme. Inilah semangat nasional yang mendasari pembangunan Tiongkok selanjutnya.

KEDUA:

Efektifnya Birokrasi Negara. Pada saat Tiongkok berada dibawah tekanan Barat yang jauh lebih kuat. Harapan rakyat Tiongkok terletak pada negara. Oleh karena hanya negara yang kuat dan efektif dapat melindungi dan menyelamatkan rakyatnya. Mao sangat menyadari hal ini sehingga rejimnya sibuk menata ulang dan memperbaiki birokrasi yang ada.

Martin Jacques, peneliti dari London School of Economics Asia Research Centre, mengemukakan bahwa negara Tiongkok adalah negara yang paling efektif, program apapun yang dikemuka kan presiden untuk jalan, pasti berhasil (lihat, Martin Jacques. When China Rules the World: The Rise of the Middle Kingdom and the End of the Western World. Penguin Books Ltd. London, 2009, bab 6 & 7).

Sebagai contoh, pada September tahun 2013 di Kazakhstan, Xi Jinping berkata proyek OBOR akan menghubungkan Tiongkok dan Eropa melalui darat. Pada bulan April 2015, kereta cargo pertama dari Chongqing, Tiongkok tiba di Duisburg, Jerman (corridors/2018/03/15/ince-regular-silk-road-train/?gdpr=accept) Dua tahun kemudian pada tanggal 18 Januari 2017, kereta cargo dari Yiwu, Tiongkok masuk kota London (business-38654176).

Keefektifan birokrasi negara Tiongkok adalah pilar utama yang menopang pembangunan Tiongkok. Inilah faktor utama yang menopang kecepatan Tiongkok dalam memberantas kemiskinan sehingga berhasil membebaskan 800 juta rakyatnya dari kemiskinan dalam waktu 30 tahun. Kemudian mentargetkan hapusnya kemiskinan di Tiongkok tahun 2020.

Program-program pembangunan Tiong kok tidaklah istimewa. Ada banyak negara sedang berkembang telah melakukan program yang sama. Namun dengan hasil yang jauh berbeda. Penyebabnya terletak pada keefektifan birokrasi negara dalam menjalankan program tsb. Tingkat efektifitas inilah yang menyebabkan perbedaan kedalaman dalam memahami permasalahan dan perbedaan dalam pengembangan teknik dan strategi untuk penyelesaian masalah. Semua faktor ini akan berujung pada perbedaan tingkat prestasi, yang diukur pada kecepatan penyelesaian masalah dan kualitas dari hasil yang diperoleh.

KETIGA:

Hapusnya Diskriminasi Jender. Diskriminasi jender dihapuskan oleh Mao sehingga Tiongkok dapat memanfaatkan seluruh (100%) bakat/talenta rakyatnya. Bayangkan saja rata-rata jumlah wanita ditiap negara di dunia ini sekitar 55% dari total pemduduk. Jika negara membangun masih dalam konteks diskriminasi ter hadap wanita maka negara hanya me manfaatkan bakat/talenta dari 45% rakyat nya. Tentu akan tertinggal jauh oleh mereka yang mampu memanfaatkan 100% bakat/talenta rakyatnya.

Keberhasilan Tiongkok dalam penyetaraan jender ini nampak dari tingginya prosentase wanita di posisi manajemen senior. Berdasarkan data Grant Thornton, 51% posisi manajemen senior di Tiongkok dipegang oleh wanita. Ini adalah yang tertinggi di dunia karena di Amerika Utara hanya 21%, Eropa 25%, Turki 30%, India 19%, Latin Amerika, 23% ASEAN 32%, Australia 22% dan rata-rata dunia 24% (Grant Thornton International Business Report 2013, Women in Senior Management: Setting the Stage for Growth).

Keberhasilan pembangunan Tiongkok dapat dilihat sebagai keberhasilan negara melepas enerji seluruh rakyatnya, baik pria maupun wanita. Ini menjelaskan mengapa tiap hari muncul sekitar 12,000 startup baru, tiap minggu ada ribuan produk baru bermunculan di pasar-pasar dan menjamurnya industri rumahan yang memproduksi berbagai produk baru bagi pasar. Semua ini berujung pada kuatnya daya saing komersial Tiongkok di pasar global.

KEEMPAT:

Meratanya pendidikan & pelatihan. Setiap sekolah, kursus, balai latihan kerja dan universitas terbuka bagi seluruh lapisan rakyatnya asal lolos tes. Biaya pendidikan ditanggung negara. Dengan demikian setiap orang, asalkan lolos tes, bisa menempuh pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian baik dari segi ilmu pengetahuan yang menopang penelitian maupun ilmu terapan yang menopang pelatihan ketrampilan/skill terbuka penuh untuk dipelajari oleh mereka yang berminat.

Itulah sebabnya Tiongkok kini mendominasi publikasi jurnal ilmiah. Pada tahun 2016 Tiongkok mempublikasikan 426,000 studi atau 18.6% dari Elsevier's Corpus Database sedangkan AS 409,000. (articles/ d41586–018–00927–4). Ditahun yang sama, Tiongkok men dominasi patent 42.8% atau 1,338,503 sedangkan AS hanya 19.4% atau 605,571 patent (patents/).

Dari segi ketrampilan, para buruh Tiongkok memiliki tingkat ketrampilan yang sangat tinggi. Tingkat ketrampilan yang tinggi itu hanya mungkin didapatkan jika mereka (para buruh) juga memiliki ilmu (knowledge) yang matang. Apple membutuhkan 230,000 buruh dengan tingkat ketrampilan yang tinggi untuk merakit IPhone. Ketrampilan ini sangat spesifik, buruh harus memiliki pengetahu an cara kerja smartphone dan trampil me rakit komponennya. Apple hanya butuh " in overnight," untuk merekrut 230,000 buruh yang siap kerja. Mereka hanya butuh overview tentang IPhone dan langsung siap merakit sehingga sangat efisien karena tidak butuh persiapan/pelatihan yang lama. Hal semacam ini tidak mungkin terjadi di negara lain ataupun AS .().

Data di atas menunjukkan dengan jelas dalamnya penguasaan ilmu pengetahuan, ilmu terapan dan ketrampilan yang tinggi di kalangan rakyat Tiongkok. Ini semua hanya mungkin terwujud karena negara berperan aktif memberikan pendidikan dan pelatihan kepada semua warganya, baik kaya maupun miskin. Wajib sekolah ditingkat pendidikan dasar dan menengah, kesempatan untuk melanjut kan ke akademi untuk terapan maupun universitas hingga pelatihan-pelatihan kerja bagi buruh. Tentu dengan ditopang subsidi negara kepada kelompok miskin sehingga semua orang mendapatkan kesempatan. Semua ini tidak mungkin terjadi jika negara menyerahkan pendidikan & pelatihan ke pasar (liberalisasi pendidikan).

Dengan latar belakang semacam ini, pada tahun 1980, Deng Xiaoping meluncurkan reformasi. Deng memperkenalkan pragmatisme kepada rakyat Tiongkok. Semboyannya yang terkenal, "Tidak peduli kucing putih atau hitam, yang penting, efektif menangkap tikus (koruptor)." Selain itu juga Deng mengajak semua untuk fokus membangun ekonomi.

Itu sebabnya, pada saat negara sedang berkembang lainnya sibuk berpolitik, berdebat sosialisme vs kapitalisme, terjebak kedalam konflik antar ras dan agama. Tiongkok sibuk membangun karena mereka dengan pragmatis melihat bahwa saat ini yang perlu digarap adalah ekonomi supaya bebas dari kemiskinan.

Reformasi, keterbukaan, transformasi dan pertumbuhan produktivitas (lihat, Keyu Jin, Forty years after Deng. 18 Des 2018). Adalah 4 faktor yang mendorong lajunya pembangunan Tiongkok. Oleh karena Tiongkok telah memiliki dasar yang kokoh. Keterbukaan, reformasi diberbagai bidang, transformasi menuju ekonomi dengan teknologi yang lebih tinggi dan produktivitas menyebab kan ledakan enerji 1.4 milyar penduduk Tiongkok, mereka berbondong-bondong menjadi pengusaha untuk membanjiri pasar dunia sampai hari ini.

Tiongkok terus melaju dari negara miskin menjadi negara dengan pendapatan menengah dan berhasil melewati "middle income trap." Dari segi teknologi, The World Economic Forum melaporkan pada tahun 2016 Tiongkok memiliki 4.7 juta lulusan ( new graduates) STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics) ini yang tertinggi di dunia; bandingkan AS 568,000, dan Indonesia 206,000 ("Future Tech Dominance-China Outnumbered USA in STEM Grads 8 to 1 and by 2030 15 to 1"  2017/08/future-tech-dominance-china-outnumber-usa-stem-grads-8-to-1-and-by-2030–15-to-1.html) Lulusan STEM adalah mereka yang akan melahirkan terobosan teknologi. Itulah sebabnya lompatan teknologi Tiongkok sangat cepat, 5G, AI, kereta cepat, konstruksi, space exploration, renewable energy, dsb.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping Tiongkok lebih agresif di kancah global. Dengan BRICS, AIIB, dan yang paling berdampak adalah Belt & Road Initiative (BRI). BRI mencakup 70 negara di Asia, Russia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Amerika Latin sedang dalam proses untuk bergabung, termasuk Selandia Baru.

Tujuan utama Tiongkok dengan BRI dan pembangunan Afrika - bukan seperti yang dikatakan media Barat kolonisasi ataupun debt trap karena negara yang terjebak hutang akan miskin. Mahathir Mohamad mengatakan dengan tegas, "Kami berdagang dengan Tiongkok selama 2000 tahun lebih dan mereka tidak menjajah atau memperbudak kami. Tapk baru satu tahun kami berdagang dengan Barat, mereka sudah menjajah dan memper budak kami." (Mahathir Mohamad, "I'd Side with Rich China over Fickle US," SCMP, 8 March 2019).

Tiongkok berpikir out-of-box, Tujuan utama Tiongkok adalah membangun pasar yang lucrative. Jadi Tiongkok lebih senang 1.2 milyar penduduk Afrika menjadu kaya raya sehingga akan ter bentuk 600 - 900 juta kelas menengah yang mengkonsumsi produk Tiongkok.

Pada saat 1.4M pasar Tiongkok bergabung dengan 1.2 M pasar Afrika, terbentuklah 2.6 M pasar yang lucrative - bayangkan jika ditambah dengan BRI akan menjadi 5.5 M. Proyek BRI membangun inter-connectivity sehingga akan diperoleh sistem transport asi yang efektif dan efisien, yang me mungkinkan terjadi pengiriman produk secara murah.

Semua faktor diatas yi manufacturing yang efisien, pasar raksasa, sistem transportasi & komunikasi yang efisien, tenaga kerja dengan knowledge & skill yang prima. Semuanya akan berujung pada agglomerasi ekonomi dimana bisnis dan industri serta R&D Centers mengelompok di pusat ekonomi. Karena adanya efisiensi, stabilitas dan akses ke pasar yang besar serta lucrative. Inilah yang sedang dalam proses, inilah yang akan menjadikan Tiongkok sebagai pusat dunia melalui sebuah proses yang tanpa kekerasan.

Kekuatan Tiongkok terletak pada ekonomi nya yang kuat, efisien dan produktif sehingga bisa terus berkembang dengan batas yang belum nampak, seperti dikata kan Kevin Rudd, "Clearly, China is unstopable now," (Kevin Ruud, "China Rise and a New World Order" La Trobe UniversityInclusive Resource Development, Project No. 51713, 26 Oct 2017).

[]

DAVID WIDIHANDOJO, Ph.D

Rabu, 10 Juli 2019

Indonesia Surga

*-Tulisan bagus dari seorang asing yang memandang Indonesia dari luar-*

Selamat pagi sahabat.
SORGA BUKAN CERITA

Musim dingin, ketika salju turun, di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai *-minus 40 derajat celsius-*. Artinya, kulkasmu masih lebih hangat.

Itulah saat semua tetumbuhan " mati ", kecuali pohon cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus.

Musim salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa  berjalan jika tak ada bantuan peralatan dan teknologi.

Tanpa itu, mati kedinginan. Dan ada satu periode di mana salju berbentuk badai. Badai salju. Terbayang apa yg bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.

Padang pasir. Begitu keringnya sampai sampai manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai sungai yang mengalir sebagai surga.

Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu bisa di atas 40 derajat celcius. Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu.  Dan keberadaan air adalah persolan hidup mati. Sungguh bukan minyak.

Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yg masih blm percaya bahwa Indonesia itu serpihan sorga.

Cobalah kamu bercelana pendek, pakai kaos dan sandal jepit jalan jalan di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan jalan di padang pasir. Dijamin mati.

Di sini, di negaramu , kapan saja, mau siang mau malam kamu bisa jalan jalan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan mau panas, selamat.

Di Eropa Amerika paling banter kamu akan ketemu buah2an yg sering kamu pamer2in. Apel,  anggur,  sunkist,  pier, dan semacamnya.
Di Timur tengah paling kamu ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin.

Di Indonesia, kamu tak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi2an, kacang2an, bunga2, rempah2, saking banyaknya.

Di Amerika Eropa, kamu akan ketemu makanan lagi lagi sandwich, hot dog, hamburger. Itu itu saja yang divariasi. Paling banter steak, es krim, keju.

Di Timur tengah ?. Roti. Daging dan daging lagi.

Di Indonesia ?. Dari Sabang sampai Merauke, mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis soto, varian sambal, olahan daging, ikan dan ayam tak terhitung macamnya.

Setiap wilayah ada jenisnya.  Kue basah kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa bisa menjadi puluhan jenis nama makanan.

Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tdk berhasil menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran ke Cempaka Putih.

Di Indonesia, kamu bebas mendengar pengajian, sholawatan, Lonceng Gereja, dang dut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan ecrek2 orang ngamen. Di Eropa, Amerika, Timur tengah, belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai head set.

Saya ingin menulis betapa surganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orang2nya yang cerdas2 kreatif dan bersahabat,  budayanya, toleransinya, guyonannya.

Keindahan tempat2 wisatanya dan seterusnya. Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya.

Saking tak terhingganya kenikmatan anugerah Allah swt pada bangsa Indonesia.

Indonesia ini negara kesayangan Tuhan.

Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua ?. Jiwamu sudah mati.

*-Pesan-*
Janganlah sorga kita ini kita hancurkan hanya karena syahwat berkuasa dan keserakahan ketamakan tiada batas.

Janganlah kehangatan persaudaraan yang dicontohkan oleh embah kakek opung kita dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar dan paling pintar.

Tuhan hanya mensyaratkan kamu semua bersyukur agar sorga ini tidak jadi neraka. Bahkan andai kamu sering bersyukur maka nikmat2 itu akan ditambah.

Bersyukur itu di antaranya, tidak merusak apa2 yg sudah baik. Baik alam lingkungan, sistem nilai, budaya asli, kebersihan dan semacamnya.

*_Jika kita merusak alam,_*
*_Alam akan berproses membuat keseimbangan/keadilan_*

Politik, berjangka pendek jangan sampai mengubah sorga ini jadi neraka. *-Jangan berkelahi-*

Pandai2lah menahan diri seperti orang berpuasa. Jangan jadi pengikut orang2 yang haus kekuasaan dan ketamakan luar biasa.

*Maka kenikmatan apa lagi yang hendak kita dustakan ?*

*MARI JAGA NKRI DEMI ANAK DAN CUCU ...*

Senin, 08 Juli 2019

Asal nama Indonesia

*Sejarah nama Indonesia*

Nama "Indonesia" berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan"). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskertadwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmikimenceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Nama "Indonesia" berasal dari dua kata Yunani yaitu, Indus(Ἰνδός) yang berarti "India" dan kata Nesos(νῆσος) yang berarti pulau/kepulauan, maka "Indo-nesia" berarti "kepulauan India".[1]

Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatra), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggaradinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais). Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie(Hindia Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo(Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.

Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.