Rabu, 05 Februari 2020

virus Corona dan Bisnis

Virus Corona dan Bisnis MULTITRILIUN
(Essay Minggu)
By Babo EJB
Saya orang bisnis yang terbiasa berpikir praktis dan langsung ke pokok persoalan. Contoh kalau omzet menurun, semua direksi bisa saja punya sudut pandang berbeda. Direktur keuangan bilang karena bagian marketing tidak efektif melaksanakan anggaran promosi. 
Direktur marketing bilang, oh itu karena anggaran promosi terlalu kecil. Direktur SDM bilang, itu karena tenaga sales tidak qualified menghadapi tantangan akibat kompetisi. Kalau saya mendengar semua mereka yang bicara, saya tidak akan bisa membuat keputusan yang benar. 
Itu sama dengan Abunawas bersama keledainya.  Ditunggangi salah, engga ditunggangi lebih salah. Semua salah. Saya focus kepada 4 P ( price, product, promotion, place). Dari keempat itu saya bisa tahu dari mana asalnya omzet turun. Karenanya saya butuh data riset lengkap, bukan data persepsi 
Ternyata kerja para ahli virus (virologi), juga sama. Mereka tidak bisa menentukan vaksin yang tepat kalau mereka tidak tahu sejarah virus tersebut. Dari mana asalnya. Gimana lahirnya. Bagaimana proses kelahiran virus itu. Bagaiaman proses penyebarannya. 
Seperti halnya virus corona. Itu ada beragam jenis virus, seperti kita manusia beragam suku bangsa. Setiap kasus orang terinfeksi virus dipelajari dengan seksama jenis gen nya. Hebatnya pada 10 Januari, para ilmuwan di Cina sudah mampu mempetakan secara detail dan mengurutkan genom virus. 
Itu  hanya sebulan setelah laporan 8 Desember dari kasus pneumonia pertama dari virus yang tidak dikenal di Wuhan. Itu berkat biotekhnologi yang semakin maju di abad 21 ini.
Kecepatan China mengurutkan genom virus ini, sama hebatnya dengan kecepatan China membangun rumah sakit khusus korban virus corona. Tidak ada satupun negara yang bisa tandingi ilmuwan china soal ini. 
Saya yakin, setelah kasus ini mendunia, dan China berhasil mengantisipai virus ini, maka China akan menjadi raksasa di bidang tekhonologi Pharmasi. Ini akan menjadi pergeseran cepat penguasaan pharmasi dari dunia Barat ke China. Wabah ini menjadi promosi dahsat China di panggung dunia tentang kehebatan mereka dalam riset biotekkhnologi. 
Dunia boleh resesi tetapi tidak ada negara yang mengurangi anggaran kesehatan. Tidak ada embargo produk kesehatan. Tidak ada manusia berpikir takut keluar uang kalau sakit. Apapun dikorbankan. Di sinilah business multi triliiun dollar.
Kembali kepada cerita awal. Setelah mengetahui secara detail semua hal tentang Viruscorona, Ilmuwan China bisa mengetahui cara bagaimana Virus itu masuk kedalam tubuh manusia. Darimana pintu mereka masuk?. Ternyata , virus corona memasuki sel manusia menggunakan pintu yang sama dengan dilakukan oleh virus SARS. 
Apa itu? Disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Pintu tersebut adalah reseptor yang pertama kali ditempati oleh "spike protein" pada permukaan virus dan kemudian memungkinkan virus untuk berfusi dengan sel inang. Nah China temukan obat memblokir pintu masuk virus itu. Sudah diuji coba kepada beberapa pasien. Terbukti kini, banyak yang kena virus  corona banyak pula yang sudah sembuh. 
Kalau wabah virus corona ini sudah bisa diatasi. Maka para ilmuwan China akan punya proyek yang berkesinambungan untuk terus menambahkan urutan genom 2019-nCoV. Ya namanya virus itu punya kemampuan bermutasi dari waktu ke waktu, dan mungkin lebih berbahaya dari sebelumnya. 
Dan dari situlah industri pharmasi terus tumbuh mendulang laba tak terbilang. Siapa yang di garis depan dalam riset bidang bio tekhnologi maka dialah sebagai penguasa dunia sebenarnya. Karena semua orang takut mati dan ingin sehat. Ini market demand, yang tak lekang oleh resesi apapun. 
Ketika China  melihat wabah sebagai peluang dalam scale of economy, sementara negara lain sibuk dengan rasis sebagai solusi. Itulah beda warrior dengan loser.